1.
Hakekat Bangsa
Bangsa
dapat diartikan sebagai kesatuan manusia karena mempunyai persamaan kebudayaan.
Misalnya adapt istiadat, bahasa agama dan sebagainya. Menurut Otto Bauer
(1881-1934) banfsa asalah sekemanusia yang mempunyai nasibperjuangan sama
(senasib) sehingga membentuk (menimbulkan) persamaan karakteryang dapat
menibulkan persamaan sikap dan perilaku bangsa tadi , dalam hal ini dapat
dipakai sebagai pertanda jati diri bangsa tersebut.
Menurut Ernest Renan
(1823-1892) bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu
sehingga timbulah rasa persatuan pada bangsa tadi, dia merasa satu dirinya.
Secara kodrati manusia hidup di bumi ini dengan berkelompok-kelompok. Sedangkan
menurut pandangan Geopolitik tokohnya ynag bernama R. Ratze dan Karl Haushofer
bangsa adalah kelompok manusia yang hidup pada satuan bumi (tanah) tertentuatau
satuan tanah dan air (laut) tertentu. Misalnya, bangsa Cina hidup di dareah
Cina, bsngsa Jepang hidup di kepulauan Jepang, bangsa India hidup di daerah tertentu (Semenanjung India ).
Bangsa Indonesia di
kepulauan Indonesia
dan sebagainya. Dengan kenyataan ini maka suatu bangsa selain mempunyai
persamaan karakter dan kemauan (kehendak) bersatu, menempati pula suatu
kesatuan bumi atau kepulauan tertentu.
2.
Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri
dan tiap-tiap anggota persekutuan hidup tersebut terikat oleh satu kesauan ras,
bahasa, agama dan adat istiadat.
Persekutuan hidup
artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu. Persekutuan hidup dalam
suatu negaradapat merupakan persekutuan hidup mayoritas dan dapat pula
persekutuan hidup minoritas. Mayoritas artinya jumlah besar. Persekutuan hidup
mayoritas, artinya dalam suatu Negara terdapat persekutuan hidup yang jumlah
warganya banyak atau lebih besar jumlahnyadibanding persekutuan hidup yang
lain. Misalnya di Negara Indonesia ,
persekutuan hidup masyarakat Jawa merupakan kelompok mayoritas. Persekutuan
hidup minoritas artinya persekutuan hidup tersebut memiliki warga yang sedikit
atau lebih kecil daripada yang lain.Misalnya masyarakat suku Badui di Banten
merupakan persekutuan hidup minoritas.
Dalam perkembangan,
istilah bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis dinamakan suku, suku bangsa
atau etnik. Jadi, bila kita berbicara suku, suku bangsa atau etnik maka istilah
itu bermakna bangsa dalam arti sosiologis antropologis.
Bangsa dalam arti
Sosuologis Antropologis ini diikat oleh ikatan-ikatan, seperti kesatuan ras,
tradisi, sejarah, adapt istiadat, bahasa, agama atu kepercayaan, dan daerah.
Ikatan seperti itu biasa disebut ikatan Primordial. Dengan ikatan itu, kita
bias membedakan antara suku bangsa BAtak dan Suku bangsa Jawa atau Sunda. Oarang
Dayak berbeda dengan orang Toraja dan seterusnya.
Dalam satu Negara dapat
terdiri atas beberapa bangsa. Misalnya, Amerika Serikat terdiri atas bangsa
negro, bangsa Indian, bangsa Cina, bangsa Yahudi, bangsa WAP (White Anglosaxon
Protestan) yang dahulu merupakan kaum pendatang. Srilanka memiliki dua bengsa
besar, yaitu bangsa sinhala dan bangsa Tamil. India dan Yugoslaviasebelum pecah
merupakan Negara yang memiliki banyak
bangsa didalamnya. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai
bangsa yang tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam samapi Papua.
Berdasarkan uraian di
atas dalam satu Negara teradapat bebrapa bangsa. Dapat terjadi pula anggota
satu bangsa tersebar di beberapa Negara. Misalnya, bangsa Arab tersebar di berbagai Negara di sekitar Timur
Tengah. Bangsa atau keturunan Yahudi menyebar di berbagai Negara.
3.
Bangsa dalam Arti Politis
Bangsa dalam pengertian Politik adalah suatu
masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan
negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Jadi, nagsa
dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk
pada kekuasaan dari Negara yang bersagkutan
Setelah mereka bernegara, terciptalah bangsa.
Misalnya, kemunculan bangsa Indonesia
(Dalam arti Politis) setelah terciptanya Negara Indonesia . Ada
bangsa Amerika, bangsa Inggris, bangsa Malaysia , dan bangsa Australia . Bangsa-bangsa tersebut
sekaligus terikat dengan negaranya. Bangsa dalam pengertian Politik inilah yang
memunculkan paham nasionalisme atau semangat kebangsaan.
BAngsa dalam arti politik diikat dalam sebuah
organisasi kekuasaan/politik, yaitu Negara beserta pemerintahnya. Mereka diikat
oleh satu kesatuan wilayah nasional, hokum, dan perundang-undangan ang berlaku.
Tidak cukup seperti itu, bangsa yang sudah bernegara seperti Indonesia perlu menciptakan
ikatan-ikatan baru untuk mempersatukan bengsa-bangsa yang ada di dalamnya.
Misalnya, bahasa nasional, lambang Negara, dasar dan ideology Negara, semboyan
nasional, rasa nasionalisme dan patriotisme, serta ikatan lain yang sifatnya
nasional. Ikatan baru tersebut dinamakan alat pemersatu bangsa.
Dengan demikian, dalam satu negaa ada dua bangsa,
yaitu bangsa Indonesia
(Arti Politis) dan bangsa-bangsa yang ada di dalamny (Arti Sosiologis
Antropologis). Bangsa dalam
arti Sosiologis Antropologis, seperti bangsa Batak, Jawa, dan Bugis. Untuk
membedakan dan memperjelas keduannya, bangsa dalam arti sosiologis antropologis
berubah istilah atau lebih dikenal dengan suku, suku bangsa atau etnik. Jadi,
dalam diri bangsa Indonesia terdapat banyak suku atau etnik. Contoh, suku
Minangkabau, suku Dayak, suku Betawi, suku Tengger, suku Bugis, suklu Asmat,
dan suku Dani. Bangsa Indonesia
terkenal sebagai bangsa yang paling heterogen didunia.
Proses terbentuknya bangsa dalam arti poloitis
terdapat dua model, yaitu model ortodoks dan model mutakhir.
a.
Model Ortodoks
Dalam model ortodoks, terbentuknya bangsa yang telah bernegara bermula
dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu baru, kemudian bangsa itu membentuk
suatu Negara terendiri. Contohnya, bangsa Yahudi mendirikan suatu Negara, yaitu
Isrel.
b.
Model Mutakhir
Dalam model mutakhir, bermula dari adanya negara terlebih dahulu,
sedangkan penduduk Negara itu terdiri atas banyak bangsa. Pemerintah Negara
itumeliputi banyak bangsa di dalamnya. Contohnya, Negara Indonesia , dan Negara Amerika
Serikat yang didalamnya terdapat bangsa.
4.
Bnagsa Indonesia
Siapakah bangsa Indonesia itu? Dalam sejarahnya,
orang yang berhasil merumuskan bangsa Indonesia adalah Ir. Soekarno. Pada
pidatonya dihadapan siding I BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia )
tanggal 1 juni 1945, Ir. Soekarno merumuskan adanya bangsa Indonesia. Untuk
menunjukan makna bangsa, Ir. Soekarno merujuk pada pendapat Ernest Renan dan
Otto Bauer.
Menurut Ernest Renan,
nbangsa adalah kesatuan jiwa. Jiwa yang mengandung kehendak untuk bersatu,
orang-orang merasa diri satu dan mau bersatu. Dalam istilah Perancis bangsa adalah Le Desir
en Etre en Semble. Bangsa dapat terdiri atas ratusan, ribuan, bahkan jutaan manusia,
tetapi sebenarnya merupakan kesatuan jiwa. Apabila semua manusia yang hidup
didalamnya mempunyai kehendak untuk bersatu maka sudah merupakan satu bangsa. Menurut
Otto Bauer bangsa adalah satu perangai yang timbul karena persamaan nasib. Bangsa
adalah kesatuan karakter, kesatuan watak yang lahir dari kesamaan derita dan
keberuntungan yang yang sama. Dalam bagahsa Perancis, bangsa adalah suatu
Charaktergemeinschaft.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut,
dapat dinyatakan bahwa bangsa tidak ditentukan oleh satu kesatuan ras, budaya,
etnik, atau agama. Terbentunya bangsa Indonesia lebih karena kesatuan jiwa,
nasib bersama, dan kehendak bersatu menujucita-cita. Dengan demikian, syarat terbentuknya bangsa karena
kesatuan nasib dan kehendak untuk bersatu. Selanjutnya, Ir. Soekarno
menambahkan satu syarat lagi, yaitutamah airsebagai tempat tinggal orang-orang
yang merasa saatu tersebut. Kesatuan antara tempat dan orang-orang yang merasa untuk bersatu itulah
yang membentuk bangsa.
2 komentar:
alhamdulillah mas , artikelnya sangat membantu sekali
kebetulan ada tugas ini , hehehhe
Makasih Min, semoga bermanfaat untuk ke depannya, Aaaaamien..
Posting Komentar